Pages - Menu

Kamis, 06 Februari 2014

Pentingnya Asuransi


SEBERAPA PENTINGKAH, SEHINGGA HARUS BERASURANSI ?

BAGAIMANA BERKATA “YA” PADA ASURANSI



Tulisan ini hanyalah sekelumit cerita untuk  membuka sedikit  wawasan kita tentang apa itu asuransi, dimana asuransi sudah tidak bisa dikatakan sebagai barang mewah tetapi sudah  menjadi suatu kebutuhan.


Mengapa demikian ?


 .
 
Saya akan mencoba menulis tentang asuransi  tanpa  menggunakan istilah-istilah yang rumit dalam asuransi, karena saya  sendiri sangat awam dengan istilah-istilah asuransi, saya akan menjelaskan kaitannya dengan pengalaman yang pernah saya alami.
Mungkin saya mempunyai pandangan yang konservatif terhadap asuransi atau dengan masih sederhananya sistem asuransi dimasa lalu atau karena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki  terhadap asuransi itu sendiri yang membuat saya ill feel dengan apa yang namanya asuransi.
Saya masih punya anggapan dengan “ikut”  sebagai nasabah/peserta asuransi berarti menggadaikan keyakinan saya terhadap kehendak Tuhan  yang seolah-olah akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan padahal tersebut belum tentu terjadi dan saya yakin masih banyak orang  yang punya pandangan sama seperti apa yang saya yakini pada waktu itu.
Itulah sebabnya  saya tidak pernah bisa bersahabat dengan yang namanya agen asuransi apapun asuransinya dan siapapun orangnya,  walaupun pada akhirnya pernah menjadi nasabah dari asuransi kendaraan dan asuransi jiwa dan kecewa. Aneh tapi nyata ….????
Sampai pada  suatu saat saya harus menandatangani kontrak (polis) asuransi,  tanpa  pernah memahami dengan benar apa isi kontrak perjanjiannya. Saya menandatangani  hanya karena  keterpaksaan,   dengan pertimbangan rasa  kasihan, tidak enak, malas membaca lembaran-lembaran kertas setumpuk dengan tulisan kecil-kecil, belum lagi harus pusing memahami istilah-istilah dan singkatan-singkatan kata  yang njlimet dalam asuransi dan yang utama adalah untuk mengurangi rasa bersalah  karena  telah menggadaikan keyakinan saya terhadap kehendak Tuhan. Dengan asal tanda tangan pada kontrak perjanjian (polis) tanpa memahami isinya cukup buat saya untuk mengurangi rasa bersalah saya kepada Tuhan, karena seolah-olah agen asuransi yang membutuhkan tanda tangan saya pada polisnya bukan saya.
  
Dari hal di ataslah saya mulai melakukan kesalahan demi kesalahan.   

Yang  pertama  adalah  ketika saya  memutuskan  bergabung dengan asuransi sebagai nasabah  bukan karena kesadaran dari diri sendiri tetapi karena unsur keterpaksaan, sehingga saya tidak pernah membaca secara detail apa isi kontrak perjanjian dalam polis, semua saya serahkan kepada agen dan saya hanya  focus pada  pada berapa jumlah rupiah yang harus saya bayar setiap bulan sesuai kemampuan.
Kesalahan kedua saya adalah ketika saya mulai berfikir bahwa asuransi bukanlah sebagai kebutuhan tetapi sebagai beban pengeluaran yang harus saya sisihkan setiap bulan dari penghasilan untuk membayar premi, dimana  saat itu saya hanya berfikir bagaimana uang yang saya gunakan untuk  membayar biaya asuransi (premi) bisa saya manfaatkan  untuk kebutuhan lainnya,  karena secara fisik masih sehat  aktivitas masih tinggi, sehingga kebutuhan akan hal-hal yang bersifat hiburan pun cukup tinggi
Kesalahan saya yang ketiga adalah kesalahan paling fatal ketika saya memutuskan secara sepihak untuk berhenti dari berasuransi,   akibatnya  uang yang selama ini saya setorkan  hangus tanpa  mendapatkan manfaat sedikitpun dari asuransi dikelak kemudian hari.
Memang pada saat saya memutuskan secara sepihak untuk berhenti dari asuransi  tidak menjadi masalah,  karena selama itupun kehidupan keseharian saya  mulus-mulus saja. 
Saya tidak pernah berfikir bahwa kondisi bisa berubah kapan saja tanpa pernah kita bayangkan sebelumnya.
Dan baru beberapa tahun kemudian apa yang selama  itu  tidak pernah saya bayangkan terjadi …. Ketika usia bertambah, kemampuan justru menurun secara fisik sudah tidak lagi seperti dulu, aktivitas menurun, sementara peningkatan  penghasilan tidak sebanding naiknya tingkat kebutuhan, tabungan selama ini sedikit demi sedikit tergerogoti.
Namun hal itupun  belum juga membuat  saya berfikir bahwa sebenarnya  asuransi adalah investasi yang paling tepat untuk mengatasi hal tersebut,  sampai suatu  saya bertemu kembali dengan teman lama juga yang menawarkan asuransi.  
karena  setiap perusahaan asuransi menerapkan aturan  yang berbeda  yang boleh disebut sebagai suatu  kelebihan atau kekurangan dan tugas kita sebagai nasabah adalah mengetahui secara rinci apa kelebihan dan kekurangan setiap product yang ditawarkan, sehingga kita tahu apa yang menjadi kebutuhan kita.
Dan bukan hanya itu saja, jenis  asuransi yang sekarang memungkinkan pula kepada calon peserta/ nasabah untuk memilih keunggulan pada perlindungan atau pada  investasinya tergantung  kemampuan agen meramu jenis asuransinya sehingga harapan dan kebutuhan nasabah terpenuhi, tentunya dengan batasan-batasan yang sudah ditentukan tergantung apa perusahaan  dan jenis asuransi yang ditawarkan.
   

Walaupun  saya bersyukur keadaan kesehatan  sayapun tidak pernah mengalami suatu apapun, namun baru sekarang ini lah saya  menyadari kebodohan saya hanya karena ketidaknyamanan terhadap yang namanya “asuransi” sampai untuk menyimpan polisnya  pun saya enggan.
Kembali bicara tentang asuransi sebenarnya tidak berbeda jauh dengan membeli  suatu barang, hanya bedanya kalau membeli barang ada wujud yang jelas kita lihat, sedangkan asuransi kita hanya bisa percaya apa ditawarkan oleh agencynya. Namun secara prinsip sama “ada harga ada rupa”,   jangan hanya karena bujuk rayu dari penjual barang kita membeli tanpa tahu manfaatnya, kelebihan dan kekurangannya apa, berapa lama bisa digunakan, akibatnya apa, kalau rusak harus dibawa kemana dst,dstnya.
Pesannya adalah  : Jangan pernah  membeli sesuatu karena terpaksa pasti anda kecewa, membelilah  karena anda membutuhkannya sehingga  anda tahu persis apa, kapan dan bagaimana memanfaatkannya,  namun apabila sudah terlanjur berusaha iklhlaslah karena siapa tahu suatu saat ada manfaatnya, karena kadang ketika kita menunda sesuatu kita tak bisa lagi  mendapatkannya  apa yang kita butuhkan . 
Dan yang istimewa dari asuransi adalah kita membeli sesuatu yang tidak ada wujudnya dan bukan pada saat kita  membutuhkannya, namun manfaatnya kita akan rasakan  nyata nanti tepat pada saat kita sangat memerlukannya. 

Dan keistimewaan asuransi yang kedua adalah kita belum tentu bisa membeli asuransi, tepat pada saat  kita membutuhkan manfaatnya
(Ungkapan ini akan terjawab pada penjelasan di bawah)
APA ITU ASURANSI  ?
Pada beberapa istilah dalam literature  ASURANSI mengarah pada  tindakan, sistem perlindungan  financial (ganti kerugian secara finansial) kepada hal-hal yang bersifat material, namun pada perkembangannya asuransi tidak hanya memberikan perlindungan kepada materi secara harafiah tetapi juga perlindungan-perlindungan lainnya yang lebih spesifik  seperti jiwa dan kesehatan  yang dampak kerugiannya dihitung secara  financial.
Atau dengan kata lain adalah memindahkan / mengurangi sebagian resiko yang berdampak secara ekonomis/financial yang kita miliki kepada pihak lain dengan ketentuan kontrak perjanjian yang telah disepakati bersama
Dalam perkembangan asuransi tidak bisa dilepaskan dari perkembangan peradaban dunia, ilmu pengetahuan dan tehnologi,  dimana dalam era modern seperti sekarang ini hampir semua sisi kehidupan manusia tidak lepas dari resiko yang diakibatkan kemajuan tersebut  dalam segala bidang, yang mau tidak mau,  sadar atau sadar  kita  harus menerimanya sebagai konsekwensi logis yang tidak bisa dihindari.
Pertanyaan yang timbul : Siapakah yang akan memberikan perlindungan kepada kita ?

DIMANA PERANAN PEMERINTAH  ?
Pemerintah sebagai penyelanggara negara tentunya sudah berusaha untuk melindungi seluruh rakyatnya, namun pertanyaan selanjutnya, mampukah ?
Itu masalahnya. Jumlah penduduk yang begitu banyak dengan wilayah yang sebegitu luas dan tersebar bukanlah pekerjaan gampang walaupun untuk pekerjaan yang sangat  baku yang seharusnya bisa dilakukan dengan mudah seperti mendata penduduknya pun belum bisa dilakukan dengan baik,  belum lagi keterbatasan sumber daya manusianya,  tingkat kematangan birokrasi yang sekarang cenderung korup, dst dst yang jelas sulit untuk bisa memberikan perlindungan secara total kepada  seluruh rakyatnya.
Walaupun ada banyak program pemerintah yang mengarah pada perlindungan seperti :  BPJS,  jasa raharja, jamkesmas , dll namun apakah bisa menjawab 
kebutuhan  seluruh masyarakatnya ? Tentunya "Tidak"
Apa saja yang dibutuhkan dalam kehidupan  oleh setiap individu harus dibayar dengan uang, untuk kebutuhan sehari hari, makan, minum, pakaian, rumah, pendidikan, transportasi dengan berbagai pilihan yang bisa kita peroleh disesuaikan dengan  kebutuhan dan kemampuan kita, namun  ada kalanya pada saat kita mengalami sesuatu yang tidak kita terduga  : sakit, kecelakaan, dll yang berujung sampai pada kematian,  kesemuanya membutuhkan biaya tak terduga yang jauh lebih besar dari biaya  kehidupan keseharian,  mampukah kita mempersiapkan dan memilih sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kita.   Sulit rasanya kita mengatakan siap untuk itu, sementara kehidupan harus terus berjalan tidak berhenti sampai disitu karena ada orang-orang dekat disekitar kita yang kita cintai dan tetap butuh biaya  untuk hidup.
SEBERAPA PENTINGKAH KITA  MENJADI PESERTA ASURANSI SECARA MANDIRI SAAT  INI    ?

Walau  masih ada celah  untuk mensiasatinya dengan cara  menabung atau investasi, namun seberapa besar  tabungan dan nilai investasi kita yang mampu kita miliki untuk membiayai  sesuatu yang tidak terduga, itu yang sulit diperkirakan karena dua cara itupun tetap mengandung resiko yang cukup tinggi
  1. Tabungan akan meningkat apabila penghasilan kita lebih besar dari pengeluaran kita, sehingga kita punya kelebihan uang untuk ditabung, namun pada saat kita membutuhkan biaya besar yang melebihi penghasilan kita maka tabungan akan kita ambil, akibatnya tabungan kita akan berkurang  atau bahkan habis sama sekali.

  1. Investasi memungkinkan apabila kita mempunyai uang lebih yang bisa ditanamkan pada  suatu kegiatan bisnis  yang dapat menghasilkan keuntungan, namun seberapa besar kegiatan  bisnis  tersebut mampu menjamin  uang yang kita tanam untuk dapat  menghasilkan seperti yang kita harapkan, itu yang sulit diperkirakan.

APA MANFAAT LAIN DARI MENABUNG DAN BERINVESTASI DENGAN CARA BERASURANSI ?
  1. Jaminan kesehatan : biaya perawatan medis di ICU, rawat inap, tunjangan operasi, obata-obatan, dll 
  2. Dalam Hal ini cermatlah dalam memilih asuransi, pilih yang sesuai tagihan.
  3. Tunjangan apabila peserta asuransi terdeteksi penyakit kritis seperti kanker, cuci darah, jantung, dll 

  4. Tunjangan apabila peserta asuransi mengalami cacat permanen
  5. Uang pertanggungan apabila peserta meninggal dunia
  6. Uang pensiun adalah nilai tabungan yang sudah mencapai batas waktu ditambah keuntungan dari investasinya
  7. Tunjangan sekolah anak pada saat masuk SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, serta      jenjang lanjutan S2, S3
  8. Uang saku anak selama menempuh pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya.
  9. Dan lain-lain sesuai dengan kontrak perjanjian dan biaya asuransi (premi)  yang disepakati, tergantung kebutuhan dan kemampuan dimana setiap individu bisa berbeda dan kebijakan setiap perusahaan asuransi dan jenis asuransinyapun bisa berbeda pula.
TIPS MELIHAT ASURANSI YANG BAIK :
  1. Walaupun bukan sebagai syarat mutlak namun usia perusahaan yang bergerak dibidang asuransi bisa menjadi pertimbangan.
  2. Track record dari kinerja perusahaan asuransi juga bisa dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk bergabung menjadi nasabah
  3. Karena asuransi  adalah hubungan dalam jangka waktu lama, maka sebaiknya kenalilah agen asuransi yang menawarkan product asuransi yang punya hati nurani, dimana tidak hanya sekedar menjelaskan kelebihan  dari product asuransi yang ditawarkan tetapi juga menjelaskan batasan-batasan yang jelas. Hati-hati terhadap agen-agen asuransi yang 'nakal' yang cenderung menguntungkan dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar