SEBERAPA PENTINGKAH, SEHINGGA HARUS BERASURANSI ?
Tulisan ini
hanyalah sekelumit cerita untuk membuka sedikit wawasan kita tentang apa itu asuransi,
dimana asuransi sudah tidak bisa dikatakan sebagai barang mewah
tetapi sudah menjadi
suatu kebutuhan.
Mengapa demikian ?
.
Saya akan mencoba
menulis tentang asuransi tanpa menggunakan
istilah-istilah yang rumit dalam asuransi, karena saya sendiri
sangat awam dengan istilah-istilah asuransi, saya akan menjelaskan kaitannya
dengan pengalaman yang pernah saya alami.
Mungkin saya mempunyai
pandangan yang konservatif terhadap asuransi atau dengan masih
sederhananya sistem asuransi dimasa
lalu atau karena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki terhadap
asuransi itu sendiri yang membuat saya ill feel dengan apa yang namanya
asuransi.
Saya masih punya
anggapan dengan “ikut” sebagai nasabah/peserta asuransi berarti menggadaikan keyakinan saya terhadap
kehendak Tuhan yang seolah-olah akan terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan, padahal tersebut belum tentu terjadi dan saya yakin masih
banyak orang yang punya pandangan sama seperti apa yang saya yakini
pada waktu itu.
Itulah sebabnya saya
tidak pernah bisa bersahabat dengan yang namanya agen asuransi apapun
asuransinya dan siapapun orangnya, walaupun pada akhirnya pernah
menjadi nasabah dari asuransi kendaraan dan asuransi jiwa dan kecewa. Aneh tapi
nyata ….????
Sampai pada suatu
saat saya harus menandatangani kontrak (polis) asuransi, tanpa pernah
memahami dengan benar apa isi kontrak perjanjiannya. Saya menandatangani hanya
karena keterpaksaan, dengan pertimbangan rasa kasihan,
tidak enak, malas membaca lembaran-lembaran kertas setumpuk dengan tulisan
kecil-kecil, belum lagi harus pusing memahami istilah-istilah dan
singkatan-singkatan kata yang njlimet dalam asuransi dan yang utama
adalah untuk mengurangi rasa bersalah karena telah menggadaikan keyakinan saya terhadap
kehendak Tuhan. Dengan asal tanda tangan pada kontrak perjanjian (polis) tanpa
memahami isinya cukup buat saya untuk mengurangi rasa bersalah saya kepada
Tuhan, karena seolah-olah agen asuransi yang membutuhkan tanda tangan saya pada polisnya
bukan saya.
Dari hal di ataslah saya
mulai melakukan kesalahan demi kesalahan.
Yang pertama adalah ketika saya memutuskan bergabung dengan asuransi sebagai nasabah bukan karena kesadaran dari diri sendiri tetapi karena unsur keterpaksaan, sehingga saya tidak pernah membaca secara detail apa isi kontrak perjanjian dalam polis, semua saya serahkan kepada agen dan saya hanya focus pada pada berapa jumlah rupiah yang harus saya bayar setiap bulan sesuai kemampuan.
Yang pertama adalah ketika saya memutuskan bergabung dengan asuransi sebagai nasabah bukan karena kesadaran dari diri sendiri tetapi karena unsur keterpaksaan, sehingga saya tidak pernah membaca secara detail apa isi kontrak perjanjian dalam polis, semua saya serahkan kepada agen dan saya hanya focus pada pada berapa jumlah rupiah yang harus saya bayar setiap bulan sesuai kemampuan.
Kesalahan kedua saya adalah ketika saya mulai berfikir
bahwa asuransi bukanlah sebagai kebutuhan tetapi sebagai beban pengeluaran yang
harus saya sisihkan setiap bulan dari penghasilan untuk membayar premi,
dimana saat itu saya hanya berfikir bagaimana uang yang saya gunakan
untuk membayar biaya asuransi (premi) bisa saya manfaatkan untuk kebutuhan
lainnya, karena secara fisik masih sehat aktivitas masih
tinggi, sehingga kebutuhan akan hal-hal yang bersifat hiburan pun cukup tinggi
Kesalahan saya yang
ketiga adalah kesalahan paling fatal ketika saya memutuskan secara sepihak untuk berhenti dari
berasuransi, akibatnya uang yang selama ini saya
setorkan hangus tanpa mendapatkan manfaat sedikitpun dari
asuransi dikelak kemudian hari.
Memang pada saat saya
memutuskan secara sepihak untuk berhenti dari asuransi tidak menjadi
masalah, karena selama itupun kehidupan keseharian saya mulus-mulus
saja.
Saya tidak pernah
berfikir bahwa kondisi bisa berubah kapan saja tanpa pernah kita bayangkan
sebelumnya.
Dan baru beberapa tahun
kemudian apa yang selama itu tidak pernah saya bayangkan
terjadi …. Ketika usia bertambah, kemampuan justru menurun secara fisik sudah
tidak lagi seperti dulu, aktivitas menurun, sementara peningkatan penghasilan
tidak sebanding naiknya tingkat kebutuhan, tabungan selama ini sedikit demi
sedikit tergerogoti.
Namun hal itupun belum
juga membuat saya berfikir bahwa sebenarnya asuransi adalah investasi yang paling tepat
untuk mengatasi hal tersebut, sampai suatu saya bertemu kembali dengan
teman lama juga yang menawarkan asuransi.
karena setiap perusahaan asuransi menerapkan aturan yang berbeda yang boleh
disebut sebagai suatu kelebihan atau kekurangan dan tugas kita
sebagai nasabah adalah mengetahui secara rinci apa kelebihan dan kekurangan
setiap product yang ditawarkan, sehingga kita tahu apa yang menjadi kebutuhan
kita.
Dan bukan hanya itu
saja, jenis asuransi yang sekarang memungkinkan pula kepada calon
peserta/ nasabah untuk
memilih keunggulan pada perlindungan atau pada investasinya
tergantung kemampuan agen meramu jenis asuransinya sehingga harapan
dan kebutuhan nasabah terpenuhi, tentunya dengan batasan-batasan yang sudah
ditentukan tergantung apa perusahaan dan jenis asuransi yang ditawarkan.
Walaupun
saya bersyukur keadaan kesehatan sayapun tidak pernah mengalami suatu apapun,
namun baru sekarang ini lah saya menyadari kebodohan saya hanya
karena ketidaknyamanan terhadap yang namanya “asuransi” sampai
untuk menyimpan polisnya pun saya enggan.
Kembali bicara tentang
asuransi sebenarnya tidak berbeda
jauh dengan membeli suatu barang, hanya bedanya kalau membeli barang ada wujud yang jelas kita lihat, sedangkan
asuransi kita hanya bisa percaya apa ditawarkan oleh agencynya. Namun secara prinsip sama “ada harga ada rupa”, jangan hanya karena bujuk
rayu dari penjual barang kita membeli tanpa tahu manfaatnya, kelebihan dan
kekurangannya apa, berapa lama bisa digunakan, akibatnya apa, kalau rusak harus
dibawa kemana dst,dstnya.
Pesannya adalah :
Jangan pernah membeli
sesuatu karena terpaksa pasti anda kecewa, membelilah karena anda membutuhkannya sehingga anda tahu persis apa,
kapan dan bagaimana memanfaatkannya, namun apabila sudah terlanjur berusaha iklhlaslah karena siapa tahu suatu saat ada manfaatnya, karena kadang ketika kita menunda sesuatu kita tak bisa lagi mendapatkannya apa yang kita butuhkan .
Dan yang istimewa dari asuransi adalah kita membeli sesuatu yang tidak ada wujudnya dan bukan pada saat kita membutuhkannya, namun manfaatnya kita akan rasakan nyata nanti tepat pada saat kita sangat memerlukannya.
Dan keistimewaan asuransi yang kedua adalah kita belum tentu bisa membeli asuransi, tepat pada saat kita membutuhkan manfaatnya
Dan keistimewaan asuransi yang kedua adalah kita belum tentu bisa membeli asuransi, tepat pada saat kita membutuhkan manfaatnya
(Ungkapan ini akan
terjawab pada penjelasan di bawah)
APA ITU ASURANSI ?
Pada beberapa istilah
dalam literature ASURANSI mengarah pada tindakan, sistem
perlindungan financial (ganti kerugian secara finansial) kepada
hal-hal yang bersifat material, namun pada perkembangannya asuransi tidak hanya
memberikan perlindungan kepada materi secara harafiah tetapi juga
perlindungan-perlindungan lainnya yang lebih spesifik seperti jiwa
dan kesehatan yang dampak kerugiannya dihitung secara financial.
Atau dengan kata lain
adalah memindahkan / mengurangi sebagian resiko yang berdampak secara
ekonomis/financial yang kita miliki kepada pihak lain dengan ketentuan kontrak
perjanjian yang telah disepakati bersama
Dalam
perkembangan asuransi
tidak bisa dilepaskan dari perkembangan peradaban dunia, ilmu pengetahuan dan
tehnologi, dimana dalam era modern seperti sekarang ini hampir semua
sisi kehidupan manusia tidak lepas dari resiko yang diakibatkan kemajuan
tersebut dalam segala bidang, yang mau tidak mau, sadar
atau sadar kita harus menerimanya sebagai konsekwensi
logis yang tidak bisa dihindari.
Pertanyaan yang timbul :
Siapakah yang akan memberikan perlindungan kepada kita ?
DIMANA PERANAN
PEMERINTAH ?
Pemerintah sebagai
penyelanggara negara tentunya sudah berusaha untuk melindungi seluruh
rakyatnya, namun pertanyaan selanjutnya, mampukah ?
Itu masalahnya. Jumlah
penduduk yang begitu banyak dengan wilayah yang sebegitu luas dan tersebar
bukanlah pekerjaan gampang walaupun untuk pekerjaan yang sangat baku
yang seharusnya bisa dilakukan dengan mudah seperti mendata penduduknya pun
belum bisa dilakukan dengan baik, belum lagi keterbatasan sumber daya manusianya, tingkat kematangan birokrasi yang
sekarang cenderung korup, dst dst yang jelas sulit untuk bisa memberikan perlindungan
secara total kepada seluruh rakyatnya.
Walaupun ada banyak
program pemerintah yang mengarah pada perlindungan seperti : BPJS, jasa raharja, jamkesmas , dll namun apakah
bisa menjawab
kebutuhan seluruh masyarakatnya ? Tentunya "Tidak"
kebutuhan seluruh masyarakatnya ? Tentunya "Tidak"
Apa saja yang dibutuhkan dalam kehidupan oleh setiap
individu harus dibayar dengan uang, untuk kebutuhan sehari hari, makan, minum, pakaian, rumah, pendidikan, transportasi dengan berbagai pilihan
yang bisa kita peroleh disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
kita, namun ada kalanya pada saat kita mengalami sesuatu yang tidak
kita terduga : sakit, kecelakaan, dll yang berujung sampai pada kematian, kesemuanya
membutuhkan biaya tak terduga yang
jauh lebih besar dari biaya kehidupan keseharian, mampukah kita mempersiapkan dan
memilih sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kita. Sulit
rasanya kita mengatakan siap untuk itu, sementara kehidupan harus terus
berjalan tidak berhenti sampai disitu karena ada orang-orang dekat disekitar
kita yang kita cintai dan tetap butuh biaya untuk hidup.
SEBERAPA PENTINGKAH
KITA MENJADI PESERTA ASURANSI SECARA MANDIRI SAAT INI ?
Walau masih ada celah untuk
mensiasatinya dengan cara menabung atau investasi, namun seberapa besar tabungan dan nilai
investasi kita yang mampu kita miliki untuk membiayai sesuatu yang tidak terduga, itu yang sulit diperkirakan karena dua
cara itupun tetap mengandung
resiko yang
cukup tinggi
- Tabungan akan meningkat apabila penghasilan kita lebih besar dari pengeluaran kita, sehingga kita punya kelebihan uang untuk ditabung, namun pada saat kita membutuhkan biaya besar yang melebihi penghasilan kita maka tabungan akan kita ambil, akibatnya tabungan kita akan berkurang atau bahkan habis sama sekali.
- Investasi memungkinkan apabila kita mempunyai uang lebih yang bisa ditanamkan pada suatu kegiatan bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan, namun seberapa besar kegiatan bisnis tersebut mampu menjamin uang yang kita tanam untuk dapat menghasilkan seperti yang kita harapkan, itu yang sulit diperkirakan.
APA MANFAAT LAIN DARI
MENABUNG DAN BERINVESTASI DENGAN CARA BERASURANSI ?
- Jaminan kesehatan : biaya perawatan medis di ICU, rawat inap, tunjangan operasi, obata-obatan, dll Dalam Hal ini cermatlah dalam memilih asuransi, pilih yang sesuai tagihan.
- Tunjangan apabila peserta asuransi terdeteksi penyakit kritis seperti kanker, cuci darah, jantung, dll
- Tunjangan apabila peserta asuransi mengalami cacat permanen
- Uang pertanggungan apabila peserta meninggal dunia
- Uang pensiun adalah nilai tabungan yang sudah mencapai batas waktu ditambah keuntungan dari investasinya
- Tunjangan sekolah anak pada saat masuk SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, serta jenjang lanjutan S2, S3
- Uang saku anak selama menempuh pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya.
- Dan lain-lain sesuai dengan kontrak perjanjian dan biaya asuransi (premi) yang disepakati, tergantung kebutuhan dan kemampuan dimana setiap individu bisa berbeda dan kebijakan setiap perusahaan asuransi dan jenis asuransinyapun bisa berbeda pula.
TIPS MELIHAT ASURANSI
YANG BAIK :
- Walaupun bukan sebagai syarat mutlak namun usia perusahaan yang bergerak dibidang asuransi bisa menjadi pertimbangan.
- Track record dari kinerja perusahaan asuransi juga bisa dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk bergabung menjadi nasabah
- Karena asuransi adalah hubungan dalam jangka waktu lama, maka sebaiknya kenalilah agen asuransi yang menawarkan product asuransi yang punya hati nurani, dimana tidak hanya sekedar menjelaskan kelebihan dari product asuransi yang ditawarkan tetapi juga menjelaskan batasan-batasan yang jelas. Hati-hati terhadap agen-agen asuransi yang 'nakal' yang cenderung menguntungkan dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar